Elsa - Disney's Frozen

Senin, 29 Februari 2016

Manusia Purba : Pithecanthropus Mojokertensis dan Pithecanthropus Soloensis



 BAB I 


PENDAHULUAN

Manusia prasejarah atau yang biasa disebut dengan manusia purba adalah manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. Mereka hidup dengan cara yang sangat sederhana dan sangat bergantung pada alam. Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia terbagi menjadi 3 bagin yaitu Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus, dan Homo. Pithecanthropus terbagi menjadi Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Mojokertensis, dan Pithecanthropus Soloensis. Sedangkan jenis Homo terbagi menjadi Homo Sapiens dan Homo Wajakensis.

Manusia purba hidup dengan cara yang sederhana dan masih bergantung sekali dengan alam. Seperti berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka mengumpulkan umbi-umbian liar dan melakukan pemburuan untuk mendapatkan makanan. Hidupnya berpindah-pindahan. Awalnya mereka hidup sendiri-sendiri, karena menghadapi keadaan alam yang berat dan makhluk buas, akhirnya mereka menyadari pentingnya hidup berkelompok. Mereka juga bercocok tanam. Pada masa ini mereka sudah menetap, dengan menyediakan makanan sendiri dengan cara bercocok tanam dan berternak. Mereka tinggal di suatu daerah dengan membuat rumah dari kayu dan menunggu waktu panen dari hasil bercocok tanamnya. Jika tanah untuk bercocok tanamnya tidak subur, barulah mereka pindah. Mereka diperkirakan sudah mengenal pakaian yang terbuar dari kulit binatang atau kulit kayu.

BAB II


PEMBAHASAN

A.     PITHECANTHROPUS MOJOKERTENSIS

 



1.     Sejarah Pithecanthropus Mojokertensis

Pithecanthropus Mojokertensis atau Manusia kera dari mojokerto, merupakan manusia purba yang ciri-ciri dari pithcanthropus Mojokertensis yang bertujuan sebagai perbedaan dalam jenis-jenis pithecanthropus lainnya. G.H.R. Von Koenigswald pada sekitar tahun 1936-1941 melakukan penelitian manusia pra-aksara di sepanjang lembah pada aliran Sungai Bengawan Solo.

Pada tahun 1939, von Koenigswald menemukan fosil yang tengkorak kanak-kanak di dekat Mojokerto. Berdasarkan taju puting dan sendi rahang bawahnya, diperkirakan usia makhluk itu 5-6 tahun.

Meskipun von Koenigswald menduga bahwa tengkorak temuannya merupakan anak Pithcanthropus, ia masih berhati-hati mengemukakan pendapatnya. Untuk sementara waktu, makhluk itu dinamakan Homo Mojokertensis. Pada tahun-tahun berikutnya di wilayah lembah Sungai Bengawan Solo makin banyak ditemukan fosil manusia prasejarah, termasuk jenis Pithecanthropus lainnya. Berdasarkan beberapa temuan tersebut, von Koenigswald membagi lapisan dilluvium lembah Sungai Bengawan Solo (diluvium Indonesia pada umumnya) menjadi tiga bagian, yaitu lapisan Jetis (Pleistosen Bawah), lapisan Trinil (Pleistosen Tengah), dan lapisan Ngandong (Pleistosen Atas).

Berdasarkan pembagian lapisan diluvium tersebut Pithecanthropus temuan Dubois menempati lapisan Trinil. Pithecanthropus yang menempati lapisan Jetis mempunyai tubuh lebih besar dan kuat daripada Pithecanthropus Erectus sehingga dinamakanPithcanthropus Robustus. Pada lapisan Jetis (Pleistosen Bawah) itulah tempat Homo Mojokertensis berada sehingga makhluk itu kemudian dinamakan Pithcanthropus Mojokertensis.

Manusia purba jenis pithecanthropus merupakan manusia purba yang paling banyak ditemukan fossilnya. Secara umum pithecanthropus memiliki ciri bagian badan yang tegap, memiliki tulang tengkorak yang besar, memiliki bentuk kepala menyerupai kepala dan lonjong serta telah mengalami perubahan dalam makan yaitu telah memakan segalanya. Pithecanthropus ini diperkirakan hidup pada dua seperempat juta tahun yang lalu atau satu setengah juta tahun yang lalu. Secara keseluruhan fosil pithecanthropus ini ditemukan didaerah mojokerto, kedungbribus, trinil, sangiran, sragen (sambung macan), dan ngandong. Yang ternyata jenis manusia purba pithecan thropus ini memiliki banyak jenis salah satunya adalah pithecanthropus mojokertesis.


2.     Ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis

Ciri-ciri pithecanthropus mojokertensis bisa diklasifikasikan dengan mengidentifikasi dari bagian nama terlebih dahulu. Pithecanthropus mojokertensis memiliki pengertian yaitu manusia kera dari Mojokerto. Pithecanthropus mojokertensis ini ditemukan oleh seorang ahli sejarah yang bernama Ralph Von Koenigswald yang sebenarnya manusia purba jenis ini seringkali disebut manusia purba jenis pithecanthropus robustus yang artinya manusia kera yang sangat kuat, penemuan fosil ini disekitar tahun 1936 sampai 1941, namun tepatnya ditahun 1936 fosil pithecanthropus ini diemukan pada awalnya yang berupa fosil tengkorak anak anak yang berada di daerah mojokerto. Secara tipologi dalam sejarah pithecanthropus mojokertensis ini ditemukan pada lapisan pucangan atau lapisan bawah dan juga pada lapiasan kabuh, umur dari fosil yang telah ditemukan diperkirakan bahwa manusia purba jenis pithecanthropus mojokertensis ini hidup pada 30. 000 hingga dua juta tahun yang lalu.
Ciri-ciri manusia purba jenis pithecanthropus mojokertensis atau sering juga disebut dengan pithecanthropus robustus yaitu diantaranya:
·        Memiliki badan yang tegap
·        Memiliki tinggi badan sekitar 165 sampai 180 cm
·        Memiliki tulang raham dan gigi graham yang kuat
·        Memiliki bagian kening yang menonjol
·        Tidak memiliki dagu, sama halnya dengan meganthropus
·        Volume otak masih belum sempurna seperti halnya pada jenis homo, yaitu sekitar 750 sampai 1. 300 cc volume otak
·        Memiliki tulang atap tengkorak yang tebal dan berbentuk melonjong
·        Memiliki alat pengunyah dan telah memakan segalanya
·        Otot tengkuk sudah kecil

Ciri-ciri pithecanthropus mojokertensis dan sejarahnya telah diulas secara lengkap dan hampir keseluruhan namun dari sumber lain menyatakan bahwa manusia purba jenis ini memiliki banyak kesamaan antara pithecanthropus janis satu dan jenis lainnya.

3.     Peninggalan Sejarah Pithecanthropus Mojokertensis

Para ahli sejarah mengemukakan bahwa manusia purba pithecanthropus ini memiliki alat atau hasil budaya asli seperti, kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, pahat genggam, alat serpih dan alat alat tulang. Hal ini terbukti karena telah ditemukan banyak hasil budaya oleh para sejarawan yang kini telah aman di simpan dalam museum sejarah dunia.


B.     PITHECANTHROPUS SOLOENSIS




1.     Sejarah Pithecanthropus Soloensis

Manusia purba Phitecantropus Soleonsis merupakan salah satu jenis fosil yang dapat ditemui di Indonesia. Selain Phitecantropus Soleonsis, ada beberapa jenis Phitecantropus lain yang masuk ke dalam jenis manusia purba ini seperti Phitecantropus Erectus dan Phitecantropus Mojokertensis. Diantara jenis fosil Phitecantropus, manusia purba Phitecantropus Mojokertensis merupakan jenis Phitecantropus yang paling tua diantara Phitecantropus lainnya. Pada tahun 1936, Weidenreich dan G.H. R von Koenigswald menemukan fosil Phitecantropus Mojokertensis di wilayah Perning, Mojokerto propinsi Jawa Timur. Namun demikian, fosil ini juga pernah ditemukan di Cina dan dikenal dengan sebutan Phitecantropus Pekinensis.
Fosil Phitecantropus Soleonsis dan Phitecantropus Mojokertensis dapat dengan mudah ditemukan di daerah Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fosil Phitecantropus hidup di jaman Pleistosen di mana jaman dipenuhi dengan padang rumput dan pepohonan yang memiliki pertumbuhan yang lambat.
Ada beberapa ciri untuk mengenal fosil manusia purba Pithecantropus seperti memiliki bentuk badan tegap dan tinggi, memiliki rahang yang kuat dan alat pengunyah makanan yang kuat pula, belum terdapat tulang dagu dan memiliki tulang pada kening dengan ukuran yang lebar.
Dapat dilihat dengan jelas dari namanya, Phitecantropus Soleonsis merupakan fosil manusia purba yang ditemukan di Solo propinsi Jawa Tengah. Phitecantropus Soleonsis sendiri ditemukan oleh tiga orang penemu seperti G.H.R Koenigswald, Ter Harr dan Oppenoort di Ngandong, Jawa Tengah. Ciri-ciri Phitecantropus Soleonsis dapat dilihat dari tekstur tenggoraknya. Phitecantropus Soleonsis memiliki bentuk tenggorak yang memanjang atau lonjong dan tebal, pada rongga mata pun memiliki bentuk yang lebar dan memanjang serta memiliki struktur tulang yang padat. Karena ciri-ciri tubuh yang hampir sama, Phitecantropus Soleonsis sering disamakan dengan Homo Sapiens.

2.     Ciri-ciri Pithecanthropus Soloensis

·        Memiliki tinggi tubuh antara 165-180 cm.
·        Badan tegap, namun tidak setegap Meganthrophus.
·        Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc.
·        Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis.
·        Hidung lebar dan tidak berdagu.
·        Mempunyai rahang yang kuat dan geraham yang besar.
·        Makanan berupa tumbuhan dan daging hewan buruan.


5 komentar:

  1. BANDAR KARTU ONLINE TERBESAR DAN TERPERCAYA
    BERSAMA AGEN BANDAR RESMI ZOYAQQ.COM
    POKER-DOMINOQQ-BANDARQ-CAPSASUSUN-ADUQ-BANDARPOKER DALAM 1 USER ID
    DAN JADILAH JUTAWAN BESAR HANYA DISINI
    KEUNTUNGAN BERMAIN BERSAMA ZOYAQQ
    * PENDAFTARAN GRATIS DAN MUDAH
    * DEPOSIT&WITHDRAW SUPER CEPAT & TERJAMIN
    * PERMAINAN FAIR PLAY, MEMBER VS MEMBER ( NO BOT )
    * BISA BERMAIN MELALUI HP ANDROID DAN IOS
    * BONUS ROLINGAN TERBESAR
    * BONUS REFERALL SEUMUR HIDUP
    * MINIMAL DEPO&WD RP.20.000
    BANK AKTF
    BNI-BRI-BCA-MANDIRI-DANAMON
    BBM: 2BE5BC31 / D8B82A86
    LINE: zoya_qq

    CERITA SEX: http://zoyasex.blogspot.co.id/2017/11/3.html

    BalasHapus
  2. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.cc

    BalasHapus
  3. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.cc

    BalasHapus
  4. Casino: Best Sites, Bonuses & Free Spins for Canadians
    Get your 수원 출장마사지 bonus codes for all the best casino online 속초 출장안마 for 동해 출장샵 Canadian players - no deposit bonuses, 통영 출장안마 free spins, or more!‎Casino Bonus · ‎Free Spins Bonuses · ‎Casinobonus · ‎VISA Bonuses 공주 출장마사지

    BalasHapus