INDIA
Sore hari yang ceria, seorang cewek
SMP sedang duduk di bangku taman dekat sekolahnya. Dia baru saja pulang dari
sekolah. “India!! Ayo pulang.” Suara kakak terdengar begitu keras. “Iya, kak.
Tunggu sebentar” Dia pun beranjak dari bangku itu.
India, begitulah nama sapaan cewek cantik ini. Cewek alim, pendiam,
lugu, tapi pintar ini, memiliki sesuatu yang unik dari dalam dirinya. Yaitu dia
sangat anti dengan yang namanya cowok. Bahkan dia takut dan benci bertemu
dengan laki-laki.
Pagi harinya, India berangkat menuju
sekolah dengan berjalan kaki. Karena kebetulan, kakak yang sering mengantarnya
ke sekolah sedang sakit. “Fiuuh, hampir sampai!!” Katanya sambil mengusap
keringat. Tiba-tiba, seorang preman datang ke hadapannya dan menodong sebuah
pisau kepadanya.
Preman itu berkata, “Berikan uangmu!! Kalau tidak, aku akan
memotong tanganmu ini!!”.
“Lepaskan aku!!” Kata India sambil memukul Preman itu
dengan ketakutan.
“Oh, jadi kamu berani sama aku, hah??” Kata Preman itu dengan
sangat marah. “Pergi!! Ini, ini uang aku. Pergi!! Pergi dari hadapan aku!!
Ja..jangan ganggu aku!! A..aku tidak bisa tahan berada di sini!!!” India pun
lari dengan kecepatan turbo. “Untung
saja, aku bisa lari. Huh, laki-laki memang jahat!! Mengerikan!! Menakutkan!!
Dan sangat kasar!! Nggak pernah mengerti perasaan perempuan lemah seperti aku”.
Sesampainya di sekolah, India
berjalan dengan gemetar, ketakutan, dan pikirannya di penuhi dengan kata-kata
ibunya. Seperti biasa, India memasuki ruang kelas dengan wajah yang tunduk, dan
tidak melihat orang-orang di sekitarnya, apalagi melihat seorang laki-laki.
India memiliki seorang sahabat. Mereka sudah sangat akrab
walaupun memiliki karakter yang berlawanan. Saat ini, sahabatnya Sasa sedang bersedih,
sehingga India pergi untuk menghiburnya. “Sasa, jangan sedih. Ceritakan saja
masalah kamu. Siapa tahu, aku bisa bantu” Ujar India. “Begini, aku diputusin
sama pacar aku. Hanya karena aku diantar pulang sama laki-laki. Padahal, dia
cuma teman sekelas kita.” Jelasnya. “Ihh, laki-laki memang jahat. Aku jadi
semakin membencinya!! Tenang aja, Sa. Jangan sedih. Nanti dia juga akan menyesal
melakukan itu.” Ucapnya.
Keesokan harinya, India sedang berjalan tunduk seperti
biasanya. Tiba-tiba, seorang laki-laki asing menabraknya. Ia sedang
terburu-buru. India pun langsung berbalik badan dan tanpa melihatnya. “Maaf ya,
aku buru-buru nih” Kata laki-laki itu sambil bergegas memungut bukunya dan
segera berlari. “Dia siapa ya? Aku baru mendengar suaranya. Mungkin dia anak
baru” Gumam India.
Di dalam kelas, India tidak berhenti
mengingat pesan terakhir ibunya dan juga memikirkan seorang laki-laki yang
menabraknya tadi.
“Dia siapa ya? Aduh, Aku jadi ingat ibu aku nih!!” Gumam
India.
“Hei, India!! Tumben nggak baca buku!!” Kata Fina teman sebangkunya.
“Aku lagi malas hari ini, Fin.” Katanya.
“Hah?? Malas? Ini kata baru!! Aku baru
dengar India berkata MALAS!! Ternyata, cewek lugu, pendiam, alim, dan pintar
kaya kamu ternyata ada malasnya juga ya?” Ucap Fina dengan heboh.
“Kamu
berlebihan, Fin” India pun kembali termenung.
Tak lama kemudian, Guru pun datang.
“Selamat siang, anak-anak!!”. Serentak mereka merasa keheranan. Salah satu dari
mereka pun bertanya, “Bu, sekarang sudah jam berapa sih? Kok selamat siang?”.
“Terserah saya lah!! Oke, anak-anak. Sekarang kita kedatangan murid baru yang
unyu, lucu, dan menggemaskan.” Ucap ibu guru.
Murid itu pun bertanya lagi, “Bu,
murid baru itu anak kucing atau manusia sih, bu? Kok unyu, lucu, dan
menggemaskan??”.
“Terserah saya lah!! Oke, silakan masuk murid baru saya yang
unyu..” Ucap ibu guru dengan centil.
“Hai, teman-teman!! Nama saya Petro!!”
Ucap murid baru. Murid itu pun kembali mengangkat tangan.
“Iya? Kenapa? Mau
bertanya lagi? Belum puas?” Tanya bu guru.
“Ini ya, bu? Yang dibilang unyu,
lucu, dan menggemaskan?? Nggak terbalik ya?.” Ucapnya dengan tertawa licik.
“Memangnya kenapa?” Tanya bu guru.
“Aduh, bu. Anak blackboy dan culun seperti
dia dibilang unyu.” Ujarnya.
“Tega banget mereka. Walaupun katanya dia
blackboy, tapi mungkin dia orangnya baik. Ihh, teman-teman kok gitu ya?” Gumam
India.
Anak baru yang bernama Petro itu,
menjadi sasaran bagi teman-temannya. Dia selalu dicela, dipojokkan, dan dihina.
Hanya karena memiliki warna kulit yang mirip dengan orang negro alias coklat tua. Sehingga, dia selalu saja dicela.
“Hei, lihat itu!!! Si Blackboy lewat di kawasan kita..” Kata Lemoy, ketua gank
BestBoys.
Petro yang selalu dicela dan dipojokkan, akhirnya menjadi
pemurung dan selalu menyendiri. India pun memberanikan diri untuk menemaninya.
Aduh, aku ke sana atau enggak ya? Berani aja deh, demi teman!! Aku harus
bisa!! Aduuuh, aku langsung jadi ingat pesan ibuku”.
Ternyata, Petro mendengar
suara India. Dia pun langsung pergi.
“Hei, tunggu Petro!!” Tanpa sadar India
memegang tangan Petro.
“Ma..maaf!!” Ucapnya.
Petro pun bertanya, “Ada apa?”.
“Aku cuma mau menghibur kamu yang sedang bersedih” Jelasnya.
“Aku nggak butuh
hiburan” Ujar Petro.
“Tapi, aku cuma mau kamu tahu, kalau sebenarnya..... kamu
itu orangnya baik, dan tidak seperti apa yang teman-teman lain katakan
kepadamu. Jujur, aku juga berpikiran seperti teman-teman lainnya. Tapi, kita
semua memiliki perasaan, hati, dan kita harus jaga itu. Masa kita harus egois,
sih. Mikirin diri sendiri saja, nggak memikirkan diri orang lain juga. Jadi,
menurut aku, walaupun kamu seperti ini. Tapi, kamu punya kelebihan, yaitu baik
hati, sopan, pintar dan selalu bersabar. Dan itu yang dibutuhkan untuk masa
depan” Hiburnya.
“Terima kasih ya?!! Kamu sudah menghibur aku dengan memujiku. Tapi,
jangan terlalu ya!! Nanti kepala aku jadi pecah karena terlalu besar.. Hehehe..”
Ujarnya.
“Mmmm, Oh iya. Kok kamu bisa dipanggil India sih?” Tanyanya.
“India itu berasal dari nama lengkap aku, Indah Diana” Jelasku. “Ooh, jadi itu
singkatan.. Kata orang, kamu takut sama laki-laki. Boleh tahu nggak? Kenapa?”
Tanyanya
“Begini, duluuu ibu aku punya pacar. Tapi, hubungannya
melebihi batas. Akhirnya dia hamil diluar nikah. Sejak saat itu, ibu aku sangat
membenci laki-laki. Dan ibu aku mengatakan kalau laki-laki itu mengerikan,
jahat, dan aku dilarang bertemu dengan laki-laki manapun sejak kecil. Karena
kebiasaan aku itu, akhirnya aku pun jadi takut dan juga jadi benci laki-laki.
Dan saat aku masih berumur 11 tahun, ibu aku mendapat kecelakaan dan meninggal.
Dia hanya berpesan bahwa aku harus menjauhi laki-laki. Tapi, kita itu
diciptakan berpasang-pasangan seperti yang dijelas dalam Al-Qur’an. Jadi, aku
bingung. Ya, mungkin saat ini aku masih belum bisa dekat dengan laki-laki.
Tapi, nanti?? Aduuhh..” Jelasnya dengan sedih dan kebingungan. “Sorry ya, In.
Kamu langsung jadi flashback.”
Ucapnya. “Nggak apa-apa, Pet.”
Akhirnya, mereka menjadi dekat satu sama lain. Dan kata-kata
ibunya yang selalu menghantui pikiran menjadi hilang. India pun sadar, kalau
tidak semua laki-laki itu mengerikan, jahat, dan tidak mengerti perasaan
perempuan. Karena, setiap orang memiliki sifat dan sikap yang berbeda. Dan juga
memiliki kelebihan dan kekurangan.
India dan Petro menjadi sahabat yang akrab. Dan India tidak
lagi takut atau pun benci dengan laki-laki. Sejak bersahabat dengan Petro,
India semakin percaya diri dan tidak lagi berjalan tunduk. Dan Petro pun juga
menjadi percaya diri dan membuktikan kepada teman-temannya bahwa walaupun dia
memiliki kekurangan, dia juga memiliki kelebihan yaitu pintar dan juga
berprestasi.